Senin, 01 November 2010

Pertanian Kita tertinggal 70 tahun !


Gambar: petani jerman yang telah mendapat lahan di wilayah Wartheland(120 Km Timur Berlin) sedang diberikan pelatihan oleh petugas VOMI (sebelah kanan) tahun 1940. VOMI adalah Departemen Kesejahtraan Masyarakat Jerman (Volksdeutche Mitelstelle).

Apakah Anda bekerja sebagai PPL (Petugas Penyuluh Lapang) atau di suatu departemen yang berkaitan dengan Pertanian, lihatlah gambar-gambar di Jerman. Gambar gambar diatas bisa menjadi suatu inspirasi kita.

Tulisan ini tidak mengarahkan pada suatu konsep idiologi, politik atau pembenahan nama baik. Tetapi sekali lagi, bisa menjadi suatu inspirasi kita, apa-apa yang baik bisa kita jadikan sebagai pengetahuan. 70 tahun lalu di negara tersebut sudah ada PPL (atas) atau melakukan berbagai pembenahan-pembenahan tentang konsep dan ruang hidup. Tidak bisa dipungkiri lagi Jika saat ini berbagai produk untuk menunjang kegiatan pertanian dari negara tersebut masuk ke Indonesia (input-impor), sedangkan ketika sudah menghasilkan Output atau suatu produk yang kita hasilkan, tidak bisa masuk ke negara tersebut dengan berbagai pertimbangan(ekspor).


Gambar: Inspeksi kanselir Jerman, Adolf Hitler bersama staff Partai NSDAP (Partai Nazi) terhadap kinerja petugas VOMI dan petani di wilayah wartheland (1941).



Gambar: Panglima SS Heinrich Himmler (kanan, berkaca mata) sedang melihat miniatur sebuah pemukiman lengkap dengan lahan garapan yang akan dibangun di wilayah pedesaan di Eropa timur pada suatu even pameran maret 1941.

Hal ini wajar saja karena kurang lebih 70 tahun lalu negara tersebut sudah melakukan berbagai pembenahan, bukan hanya itu bahkan sudah berpikir tentang keteraturan dan konsep ruang hidup. Disertai juga dukungan pemerintah terutama pemimpin.

kita mungkin berpikir penjajahan pada tahun tersebut sangat membatasi gerak, informasi, dan transfer ilmu pengetahuan, tetapi itu bukanlah alasan kuat. Kita pernah berhasil melakukan swasembada pangan di era awal 1980-an, setelah itu terjadi kemerosotan ditambah lagi krisis pada tahun 1998.
Itu adalah rangkaian sejarah yang kita bisa ambil pelajaran dan inspirasi, Yang terpenting saat ini adalah bagaimana Langkah Mudah Strategis (Lamustra) untuk menyusul 70 tahun ketertinggalan pertanian kita.

Rabu, 20 Oktober 2010

Tahukah anda Sumber Daya Udara Indonesia


Sumber daya alam indonesia bukan hanya sebatas darat dan laut saja, tetapi juga udara. Apakah anda tahu ratusan satelit menetap 35 -50 KM diatas garis khatulistiwa (0 LU/LS), mengikuti perputaran dan peredaran bumi. Karena gaya sentripetal dan gravitasi sehingga satelit akan memiliki waktu rotasi yang hampir sama dengan bumi dan itu hanya bisa diatas garis khatulistiwa (0 LU/LS). Satelit satelit tersebut berada dalam orbit geostasioner (GTO),  adalah suatu garis edar diatas katulistiwa dimana satelit mengorbit Bumi dengan periode yang sama dengan periode rotasi Bumi. Dan hanya dipunyai oleh negara negara yang dilewati garis khatulistiwa. Indonesia adalah negara terbesar yang memiliki geostasioner, tetapi sayangnya hanya satu satelit milik Indonesia yaitu Palapa-D milik Indosat Yang diluncurkan Agustus, 2009 di Xinciang, China. Menggantikan satelit Palapa-C2 yang sudah habis masanya. Sedangkan Kita tahu bukan, sebagian besar kepemilikan Indosat?. Ditahun 2006 kurang lebih ada 300 satelit diatas geostasioner Indonesia, dan 200 satelit berseliweran melintasi Indonesia di luar orbit GTO atau orbit inklinasi (orbit khusus selain diatas khatulistiwa). Dimana 200 diantaranya adalah satelit yang diperkirakan sebagai satelit mata-mata.

Absolutly, Itu adalah milik kita, setidaknya 1/3 wilayah GSO Indonesia harus dimiliki oleh Indonesia. Sisanya boleh menjadi GSO Internasional untuk kepentingan bersama namun tetap dalam pengawasan Indonesia. Apabila ini dimanfaatkan, lebih dari cukup sebagai penunjang di bidang bidang pertanian dan bidang lainnya.
Alih alih punya Imajinasi, bahkan saya juga sudah berpikir untuk membentuk suatu Angkatan militer dan pangkalan militer yang menyamai Angkatan Darat (AD), Angkatan laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), yang berada di Antariksa yaitu Angkatan Antariksa (AA). Dengan ruang gerak dan medan tempur berada diatas 35 Km lapisan Atmosfir, pada orbit GSO dan ruang bebas jagat raya. Karena mungkin suatu saat baku tembak dan hantaman meriam artillery berasal dari pangkalan militer di orbit geostasioner ..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes