GHI (Global Hunger Index) atau Indek Kelaparan Global merupakan data penunjang (tool) untuk memetakan tingkat kelaparan negara-negara di dunia. GHI dikelola oleh International Food Policy Research Institute (IFPRI). Tiga faktor yang digunakan GHI adalah; banyaknya penduduk kekurangan gizi di suatu negara, berat badan anak di bawah rata-rata, dan tingkat kematian anak. Tingkat kelaparan yang digunakan oleh GHI mulai dari yang terjelek yakni:
- Sangat mengkhawatirkan,(extreemly alarm)
- Mengkhawatirkan,(alarm)
- Serius,(serious)
- Moderat/ sedang (moderat)
- Rendah. (low)
Kelaparan di Indonesia berada pada tingkat serius atau 1 tingkat dibawah menghawatirkan. Artinya masih menjadi masalah yang harus diselesaikan. Hampir tiap bulan bahkan minggu, kita menyaksikan berita di televisi Kasus kelaparan dan gizi buruk. Semisal pada september-oktober 2009 dimana 26 orang meninggal di Yahukimo, Papua karena kelaparan. Di Asia Hanya 3 negara yang berada pada kategori Industri menurut skala GHI, yaitu; Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Inilah fakta-fakta mengenai Kelaparan:
- Tiap hari kurang-lebih 24.000 orang meninggal karena lapar atau hal-hal yang berkenaan dengan kelaparan. Angka ini telah menurun kalau dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu yang berkisar sekitar 35.000 dan 45.000 untuk duapuluh tahun yang lalu. Tiga perempat dari angka-angka kematian ini adalah anak-anak berumur dibawah lima tahun.
- Kini, 10% dari anak-anak di negara berkembang meninggal sebelum mereka berumur lima tahun. Angka ini menurun 28% dari lima puluh tahun yang lalu.
- Kelaparan dan perang menyebabkan hanya 10% kematian karena lapar, meskipun hal ini merupakan hal yang biasa kita dengar sehari-hari. Kebanyakan dari kematian karena lapar disebabkan oleh malnutrisi yang kronis akibat dari (keadaan bahwa) penderita tidak dapat mendapatkan makanan yang cukup. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan yang sangat parah.
- Disamping kematian, malnutrisi juga menyebabkan kerusakan indra penglihatan, kurang semangat, kelambatan pertumbuhan badan dan meningkatnya kerawanan terhadap penyakit. Penderita malnutrisi berat tidak berdaya untuk berfungsi melakukan kegiatan ringan sehari-hari.
- Diperkiran bahwa didunia ada kira-kira 800 juta penderita kelaparan dan malnutrisi, yaitu 100 kali lebih banyak dari yang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi itu setiap tahunnya.
- Pada hakekatnya, dibutuhkan hanya sedikit bahan dasar saja untuk memungkinkan si miskin berkesinambungan dalam memproduksi makanan. Termasuk dalam bahan dasar ini adalah bibit yang berkualitas tinggi, alat-alat yang sesuai dan kemudahan dalam mendapatkan air. Sekedar peningkatan dalam teknik pertanian dan cara penyimpanan makanan juga akan menolong.
- Banyak pakar dalam bidang kelaparan percaya bahwa pada akhirnya jalan terbaik untuk mengurangi kelaparan adalah lewat pendidikan. Orang-orang yang berpendidikan adalah bibit yang terbaik dalam meningkatkan diri dari kemiskinan yang menjadi penyebab kelaparan.
Sumber :
- The Hunger Project, Perserikatan Bangsa-Bangsa
- The Institute for Food and Development Policy
- Program Pangan Sedunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP)
- Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO)
- Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF)
0 komentar:
Posting Komentar