Selasa, 29 November 2011

Siklus Nitrogen



Siklus Nitrogen adalah perputaran (Siklus) unsur Nitrogen (N)lewat komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.

Nitrogen di atmosfer dalam bentuk :ammonia(NH3), molekul nitrogen(N2), dinitritoksida(N2O), nitrogenoksida(NO), nitrogendioksida(NO2), asamnitrit(HNO2), asamnitrat(HNO3), basa amino(R3-N)dan lain- lain.


Sumber utama Nitrogen :
-Atmosfer (80%)
-Tanaman
-Bahan Organik tanah


SIklus Nitrogen atau Daur Nitrogen (N):


1** FIKSASI NITROGEN
Nitrogen di Udara di-tambat oleh bakteri penambat Nitrogen yang hidup bebas maupun bersimbiosis. bakteri tersebut diantaranya :
-Sianobakter (ganggang hijau)
-Pseudomonas spp.
-Azotobacter,
-Enterobacteriaceae,
-Azospirrillium,
-Herbaspirillium, (*1)


2** AMONIFIKASI 
Hasil Fiksasi Nitrogen adalah Amonia dng reaksi fiksasi :
Reaksinya sbb:
N2 + 6e -à 2NH3 (DG’0 = +150 kkal/mol = +630 kJ/mol)

 NH3 (Amonia) mengalami penambahan ion H menjadi amonium NH4+ (Proses Amonifikasi)


3** NITRIFIKASI :
Amonium (NH4) mengalami Nitrifikasi
a. Nitritasi: oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus:

 b. Nitratasi: oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter.

4** Hasil Nitratasi adalah Senyawa Nitrat (NO3)- :


4.1 Denitrifikasi
Nitrat (NO3)- dirubah menjadi Amonia oleh bakteri denitrifikasi umumnya berlangsung aerob di dalam tanah.
Diantaranya oleh Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, and Paracoccus denitrificans.
Hasil akhir : 
-N2 bebas diudara, ditambat oleh bakteri penambat N pada tanah (kembali ke Proses no. 1**)
-Dinitrogen Oksida (N2O) yang akan dioksidasi menjadi senyawa NO dan selanjutnya bereaksi dengan ozon (O3) membentuk NO2- yang akan kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam (HNO2).

4.2 Asimilasi dan Dekomposisi
- Asimilasi, Penyerapan dan penggabungan dengan unsur lain membentuk zat baru dengan sifat baru.
Senyawa Nitrat (NO3)- diserap oleh tumbuhan mengalami proses asimilasi menjadi bahan penyusun organ pada tumbuhan.
Tumbuhan sebagai Produsen dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Nitrogen pada biomassa tumbuhan masuk ke dalam proses biokimia pada manusia dan hewan.

- Dekomposisi, Tumbuhan, manusia, dan hewan, mengalami fase kematian, kemudian penguraian jasad oleh mikroba dekomposisi. 
Proses dekomposisi mengurai Nitrogen pada jasad organik mengalami proses amonifikasi, (Kembali ke no. 2**).



Rujukan :
http://www.angelfire.com/home/bioui/ML1.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_nitrifikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_denitrifikasi
(1*) Saraswati, dkk. 2010. sawah dalam Tata Guna Lahan, Bab 6. Teknologi Pupuk Mikroba unruk meningkatkan efisiensi pemupukan dan Keberlanjutan Sistem Produksi Padi Sawah. p171-172. KemenTanRI.

Minggu, 20 November 2011

Siklus Biogeokima




Siklus biogeokimia adalah perputaran (siklus) unsur atau senyawa kimia dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik MELIBATKAN reaksi-reaksi kimia biologis dan geologis.


Siklus Biogeokimia sebgai Perputaran Unsur dan senyawa kimia Biotik <-> Abiotik,

PERPUTARAN BIOTIK

Perputaran unsur/senyawa kimia dalam Komponen biotik (mahluk hidup) membentuk nutrisi dan zat penyusun jasad hidup, melibatkan reaksi :

-Biokimia (dalam tubuh)
-Dekomposisi
-Redoks (Reduksi dan oksidasi)


Penyusun nutrisi dan jasad hidup /bahan organik adalah unsur-unsur : 


Nitrogen (N) -> Asam Amino, 
Carbon(C) -> gula, karbohidrat,lemak 
Oksigen (O) -> udra/air 
Hidrogen (H) -> air lemak, 
Pospor (P) -> lemak (reaktor energi)



PERPUTARAN ABIOTIK
Perputaran unsur/senyawa kimia dalam Komponen abiotik (mahluk hidup) membentuk mineral alami dan molekul bebas, melibatkan reaksi :
-Pengendapan
-Pencucian
-Redoks (Reduksi Oksidasi)


Penyusun nutrisi dan jasad hidup /bahan organik adalah unsur-unsur : 

Nitrogen (N) ->  N2 bebas atau NO2
Carbon (C) -> CO2 udara/ 
Pospor (P) -> Mineral Pospat
Sulfur (S) -> Mineral belerang

Semua unsur tersebut didapat dari materi alam dan kembali lagi ke alam membentuk siklus Biogeokimia



Fungsi Siklus Biogeokimia

- Mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, 

- Menjaga kelangsungan Hidup dengan perputaran nutrisi dan mineral. 
 

Siklus-siklus Biogeokimia yang penting : 

siklus oksigen, 
siklus karbon, 
siklus nitrogen, 
Siklus pospor. 
Siklus Kalium.

Siklus air bukan merupakan siklus biogeokimia karena hanya terjadi perubahan secara fisik.

Rujukan:
http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_449/Flash/biogeok.swf

Selasa, 15 November 2011

Prakiraan Angin

Angin pada dasarnya adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan.  Pergerakan udara tersebut dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah sehingga menimbulkan arah dan kecepatan. (P.V)/ T= K, dimana K= Konstan.
Gambar dalam bentuk skema prakiraan arah angin dari BMKG :

Citra Radar

Citra Radar Merupakan hasil pemotretan menggunakan deteksi pancaran gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter. Gelombang sinyal yang dipancarkan akan dipantulkan dari suatu benda tertentu dan kemudian ditangkap kembali oleh radar.

Radar Aceh


Radar Padang


Radar Makassar


Radar Manado


Radar Bima (Lombok)

Citra Satelit

Citra Satelit merupakan  suatu  gambaran  permukaan bumi  yang  direkam  oleh  sensor (kamera) pada satelit  pengideraan  jauh  yang mengorbit bumi, dalam  bentuk image (gambar) secara  digital. Pemanfaatan satelit resolusi tinggi biasanya digunakan untuk  bidang pertanian dan perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi, perencanaan dan pembangunan wilayah, entertainment dan pelatihan, bidang arsitek dan konstruksi, bidang pertahanan dan intelijen, dan bidang-bidang lainnya.

Infra Merah
Pemotretan berdasarkan suhu awan.


keterangan :


Cahaya Tampak
Pemotretan berdasarkan intensitas cahaya yang diterima.

Senin, 14 November 2011

Takaran Pupuk PUPS

PUPS adalah sistem pakardalam bentuk KUISIONER Ms Excel yang bermanfaat untuk menentukan rekomendasi takaran pupuk padi sawah di setiap lokasi. Setelah kuisioner diisi tuntas, diakhir langkah anda tinggal klik “kirim” setelah itu munculah kotak dialog rekomendasi takaran pupuk.

Download PUPS v1.1 (42 MB)

Jenis : Software offline (diinstal/di-copy paste ke lokal komputer)
Lisensi :Freeware alias Gratis
Sistem operasi : Window, dibutuhkan Office access 2003 atau pakai runtime-nya saja
Instalasi : Portable (copy paste)
Pengembang : IRRI
Kontak: website
Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)
Jalan Tentara Pelajar 10, Cimanggu, Bogor 16114.
Telp. 0251-351 277.

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat di bawah ini:

1. Download file PUPS v1.1
2. Ekstrak file PUPS v 1.1
3. Buka folder PUPS >> Aplikasi >>PUPS 1-0 >> klik file “PUPS 1-0.mde”. Anda akan langsung menjalankan aplikasi ini.


 4. Apabila tidak bisa melanjutkan silahkan install office access 2003 runtime melalui PUPS.exe


 komputer anda harus terinstall flash player lebih dahulu kemudian muncul kotak aplikasi flash seperti di bawah ini:

Kemudian klik “Install Access 2003 Runtime”

Apabila bisa menjalankan program ini, maka akan muncul pesan security, klik “open”. Dan akan muncul aplikasi PUPS berupa kotak dialog seperti dibawah ini:


Isikan nama dan lokasi serta klik luas lahan dalam ukuranya masing-masing (persil/ panjang x lebar/m2), kemudian isikan luasnya. Begitu juga dengan varietas.
Untuk informasi tentang status P dan K tanah bisa pilih salah satu (a/b/c) atau semuanya.
Kemudian klik “lanjut”.
5. Muncul kuisioner, silahkan anda isi stetlah itu klik “kirim”. Apabila klik “simpan  data” maka akan terbentuk file pdf dari kuisioner yang anda isikan tersebut.


 6.Hasil akhir adalah Rekomendasi pemupukan seperti gambar di bawah ini:

BWD = Bagan Warna Daun
Klik “pupuk” untuk melihat rekomendasi takaran pupuk. Dan klik “BWD” untuk menampilkan Bagan Warna Daunikut sebagai takaran.

Minggu, 13 November 2011

Sistem Pakar Varietas Padi

SIPAVAR (Sistem Pakar Varietas Padi) adalah software (perangkat lunak) dalam bentuk KUISIONER Ms Excel yang bermanfaat sebagai saran dalam menentukan varietas padi sawah yang akan ditanam dengan berbagai pilihan lingkungan dan jenis. Setelah kuisioner diisi tuntas, diakhir langkah anda tinggal klik “varietas Pilihan” setelah itu munculah kotak paling bawah kanan urutan varietas terpilih dan skor-nya.

Download SIPAVAR (2 MB)

Jenis : Software offline Sistem Pakar (SIPA) di-copy paste ke lokal komputer)
Lisensi :Freeware alias Gratis
Sistem operasi : Window, dibutuhkan Office access 2003 atau pakai runtime-nya saja
Instalasi : Portable (copy paste)
Pengembang : IRRI
Kontak: website
Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)
Jalan Tentara Pelajar 10, Cimanggu, Bogor 16114.
Telp. 0251-351 277.

Lebih jelas bisa lihat tampilan awal sistem pakar ini:

Gbr: tampilan awal SIPAVAR pada ms Excel.
Setelah mendownload, unzip File dengan winrar atau program lainnya, kemudian cari file berbasis Ms excel (.xls) atau yg ber-icon seperti dibawah ini.

Untuk menjalankan Sipa ini, kita terlebih dulu harus mengaktifkan makro pada ms excel. Untuk ms Excel yg 2007, bisa mengikuti langkah sbb:
Pada toolbar (menu atas) urutan paling bawah sebelum toolbar fungsi excel (Fx), klik option. Lihat gambar dibawah ini:
 Setelah itu keluar Kotak dialog (dialog box) "Microsoft Office security Options"

pilih "Enable this conten" kemudian klik OK. Lihat gbr atas!
Setelah itu kita baru bisa menjalankan kuisioner ini, selamat mencoba.

Sistem Pakar Budidaya Padi (SIPADI v3)

SIPADI (Sistem Pakar Budidaya Padi) adalah software (perangkat lunak) dalam bentuk KUISIONER Ms Excel yang bermanfaat sebagai analisis usaha budidaya tanaman padi. Sistem pakar ini walaupun masih harus disempurnakan, namun luar biasa lengkap dari teknik budidaya hingga anlisis biaya. Sistem Pakar ini sangat berguna sekali bagi anda yang terjun ke dunia pertanian terutama yang berkaitan dengan budidaya tanaman padi.

Download SIPADI v3 (2 MB)

Jenis : Software offline Sistem Pakar (SIPA) di-copy paste ke lokal komputer)
Lisensi :Freeware alias Gratis
Sistem operasi : Window, dibutuhkan Office access 2003 atau pakai runtime-nya saja
Instalasi : Portable (copy paste)
Pengembang : IRRI
Kontak: website
Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)
Jalan Tentara Pelajar 10, Cimanggu, Bogor 16114.
Telp. 0251-351 277.

Lebih jelas bisa lihat tampilan awal sistem pakar ini:

sipa ini memberikan informasi yang lebih dari cukup, termasuk analisis biaya (lihat gbr atas).
Setelah mendownload, unzip File dengan winrar atau program lainnya, kemudian cari file berbasis Ms excel (.xls) atau yg ber-icon seperti dibawah ini.


Untuk menjalankan Sipa ini, kita terlebih dulu harus mengaktifkan makro pada ms excel. Untuk ms Excel yg 2007, bisa mengikuti langkah sbb:
Pada toolbar (menu atas) urutan paling bawah sebelum toolbar fungsi excel (Fx), klik option. Lihat gambar dibawah ini:
 Setelah itu keluar Kotak dialog (dialog box) "Microsoft Office security Options"

pilih "Enable this conten" kemudian klik OK. Lihat gbr atas!
Setelah itu kita baru bisa menjalankan kuisioner ini, selamat mencoba.

Mekanisme Penyediaan Unsur hara Bagi Tanman


Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, tanaman membutuhkan beberapa unsur hara baik mikro ataupun mikro dan teruutama unsur hara esensial.


Unsur hara tersebut didapat dari :
  1. dari udara, seperti C, dan O dalam bentuk CO
  2. dari air yang diserap akar tanaman, unsur H dan O, dalam bentuk air (HO)
  3. dari tanah, semua unsur hara makro dan mikro., esensial dan non esensial.


Mekanisme penyediaan unsur hara dalam tanah melalui tiga mekanisme, yaitu:


1. Mekanisme Aliran Massa

Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman terikut juga terbawa unsur hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa tersedianya unsur hara yang terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa air ke permukaan akar tanaman dikenal dengan Mekanisme Aliran Massa. Unsur hara yang ketersediaannya bagi tanaman melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%), kalsium (71,4%), belerang (95,0%), dan Mo (95,2%).


2. Mekanisme Difusi

Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat juga terjadi karena melalui mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara dalam larutan tanah dan konsentrasi unsur hara pada permukaan koloid liat serta pada permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya konsentrasi unsur hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara berkonsentrasi tinggi ke posisi permukaan akar tanaman. Peristiwa pergerakan unsur hara yang terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi unsur hara tersebut dikenal dengan mekanisme penyediaan hara secara difusi. Beberapa unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor (90,9%) dan kalium (77,7%).


3. Mekanisme Intersepsi Akar

Kedua mekanisme sebelumnya menjelaskan pergerakan unsur hara menuju ke akar tanaman, sedangkan mekanisme ketiga ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek jarak dengan keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang, sehingga memperluas jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan permukaan akar lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada, baik unsur hara yang berada dalam larutan tanah, permukaan koloid liat dan permukaan koloid organik. Mekanisme ketersediaan unsur hara tersebut dikenal sebagai mekanisme intersepsi akar. Unsur hara yang ketersediaannya sebagian besar melalui mekanisme ini adalah: kalsium (28,6%).

Dari: Dr. Ir. Abdul Madjid, MS, Mekanisme penyediaan hara bagi tanaman

Sabtu, 12 November 2011

Pupuk Anorganik

Pupuk Anorganik adalah Pupuk yang berasal dari bahan-bahan kimia melalui tahapan reaksi kimia.
Manfaat dan keunggulan pupuk Anorganik :
  • mudah larut, waktu relatif lebih cepat menghasilkan nutrisi tersedia yang siap diserap tanaman.
  • kandungan jumlah nutrisi lebih banyak
  • tidak berbau menyengat
  • praktis dan mudah diaplikasikan
Kelemahan pupuk Anorganik
  • harga relatif mahal
  • menimbulkan polusi pada tanah
Fungsi Pupuk Anorganik adalah sebagai penambah hara atau nutrisi tanaman.
---------------------------------------------------
keterangan:
Higroskopisitas : kemampuan mengikat air di udara, semakin tinggi higroskopisitas pupuk, semakin cepat pupuk luber/mencair.
Indek Garam (IG) : menunjukkan kepekatan elektrolit setelah terjadi pelarutan pupuk, diukur dengan kenaikan tekanan osmotik, semakin tinggi IG, pupuk akan cenderung merusak biji tanaman.
-------------------------------------------------

Pupuk Anorganik yang sering dijumpai dan diaplikasikan di lapang diantaranya:

1. Pupuk Urea

Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 45-47 %
Rumus Kimia : CO(NH2)2
Indek Garam (IG) : 75,40
Warna : Putih
Bentuk : Tepung kasar
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
pH : -

2. Pupuk ZA


Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 21%, 25 %
Rumus Kimia : (NH4)2SO4
Indek Garam (IG) : 68,96
Warna : Biru muda
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
pH : -

3. Pupuk Ponska (NPK)


Kandungan hara utama : N,P,K (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 10-10-10 % atau 15-15-15 %
Rumus Kimia : NH4H2PO4KCl
Indek Garam (IG) : 47
Warna : Kuning kemerahan
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Sedang
pH : -

4. Pupuk SP 36 atau SP18


Kandungan hara utama : P (Pospor)
Kadar hara : 36 % atau 18 %
Rumus Kimia : NH4NO3PO4KCl
Indek Garam (IG) : -
Warna : Putih pucat
Bentuk : Butiran
Struktur : keras
Higroskopisitas : Rendah
Kelarutan : Rendah
pH : -

5. Pupuk TSP

Kandungan hara utama : P (Pospor)
Kadar hara : 48 %
Rumus Kimia : Ca(H2PO4)2
Indek Garam (IG) : 10,08
Warna : Abu-abu tua
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Rendah
Kelarutan : Rendah
pH : -

6. Pupuk KCl

Kandungan hara utama : K (Kalium)
Kadar hara : 50%, 55%
Rumus Kimia : KCl
Indek Garam (IG) : 116,16
Warna : Merah bening
Bentuk : Butiran kristal
Struktur : keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
pH : -

7. Pupuk Gandasil B

Kandungan hara utama : NPK (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 18-20 %
Rumus Kimia : Komplek
Indek Garam (IG) : -
Warna : Merah muda
Bentuk : Tepung halus
Struktur : Remah
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
pH : -

8. Pupuk Gandasil D


Kandungan hara utama : NPK (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 18-20 %
Rumus Kimia : Komplek
Indek Garam (IG) : -
Warna : Biru muda
Bentuk : Tepung halus
Struktur : Remah
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
pH : -

Jumat, 11 November 2011

Pupuk Organik

Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari materi mahluk hidup seperti limbah mahluk hidup atau sisa sisa jasad mahluk hidup.
Manfaat dan keunggulan Pupuk Organik adalah:
  • Membantu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah.
  • Mendorong perkembangan jasad renik tanah.
  • Tidak menimbulkan residu atau polusi.
  • Mudah didapat, harga relatif murah.
Kelemahan pupuk Organik:
  • Kandungan hara relatif rendah (0,3 - 12 %).
  • Secara fisik jumlah lebih banyak.
  • Bila belum benar-benar matang, memberikan efek negatif bagi tanman: reaksi kimia yang tidak menguntungkan dan membawa bibit hama dan penyakit serta gulma.
  • Kelarutan rendah, waktu relatif lebih lama menghasilkan nutrisi tersedia yang siap diserap tanaman
Fungsi pupuk Organik adalah hanya untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Jenis dan contoh pupuk organik diantaranya :

1. Pupuk Kandang
adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, baik yang belum terurai (masih baru) ataupun yang sudah mengalami penguraian.
  • belum terurai : bentuk masih asli, berbau menyengat, dan bercampur dengan urine.
  • suda terurai: bentuk seperti tanah, bau tidak menyengat.

2. Pupuk Hijau
adalah pupuk yang berasal dari :
  • sisa-sisa tanman yang sengaja dibenamkan langsung ke tanah
  • tanaman sengaja ditanam secara tumpang sari, contoh kacang-kacangan, (leguminosa).
Pupuk hijau dari Leguminosa memiliki kelebihan :

  • Mengandung unsur N yg cukup tinggi
  • Bahan organiknya mudah terdekomposisi
  • Perakaran memiliki nodula yg dapat bersimbiosis dengan bakteri pengikat N bebas di udara (Rizobium atau Bacilus radicicola).

3. Pupuk Kompos
adalah Pupuk yang berasal dari hasil penguraian campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).
Perbedaan pupuk kompos dengan pupuk hijau atau kandang adalah pupuk kompos melalui proses pengomposan, yaitu proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis oleh mikroba.
gambar: Pupuk kompos dari jerami (wikimedia)

4. Pupuk Hayati / pupuk mikrobiologis
adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang ketika diaplikasikan akan meningkatkan pasokan nutrisi tanaman dan mendorong pertumbuhan tanaman.
Pupuk hayati bukanlah pupuk yang secara langsung menambahkan nutrisi ke dalam tanah, tetapi melalui proses alami, diantaranya fiksasi nitrogen atmosfer, mengurai fosfor, dan mensintesis zat-zat yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Contoh pupuk Hayati adalah EM4 (Efektif Mikroorganisme 4; Lactobacillus, Actinomicetes, ragi, dan jamur)
gambar : Pupuk hayati EM4


5. Bokashi (Bahan Organik Kaya Sumber Hayati)
adalah Pupuk yang berasal dari campuran sisa tanaman dan kotoran hewan ditambah bahan organik pembawa/ peningkat (misal sekam, dedak) dengan melalui proses fermentasi atau pengomposan dengan menggunakan Mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan seperti EM4.
Perbedaannya Bokashi dengan pupuk kompos adalah
  • pupuk kompos dari berbagai bahan organik.
  • pupuk kompos dapat melalui proses dekomposisi alami tanpa penambahan EM4.
  • Pupuk kompos tidak ditambahkan bahan pembawa/peningkat bahan organik (sekam, dedak).
Gambar: Bokashi

6. Pupuk Guano
Pupuk yang berasal dari kotoran kotoran burung atau keleawar.

7. Pupuk Kascing
adalah pupuk yang berasal dari cacing

8. Nightsoil
adalah pupuk yang berasal dari (maaf) kotoran manusia.

Kamis, 10 November 2011

Klasifikasi Pupuk


Klasifikasi pupuk adalah Pengelompkan Pupuk sesuai Sifat pupuk itu sendiri agar mudah diingat dan diaplikasikan.

Yang Paling Umum digunakan di lapang/lahan:

I. Berdasarkan Proses dan Bahan Penyusunnya
1. Pupuk Organik/ Pupuk Alam, pupuk yang berasal dari materi mahluk hidup seperti limbah mahluk hidup atau sisa sisa jasad mahluk hidup. contoh: Kompos, pupuk kandang.
  • Kelarutan unsur hara yang rendah di dalam tanah,
  • Lebih lama dan jauh lebih sedikit unsur hara makro yang tersedia bagi tanaman.
  • Ditujukan untuk memperbaiki sifat fisik, biologi & kimia tanah.
gambar : pupuk organik bokashi

gambar: pupuk organik hayati EM4

2. Pupuk Anorganik/ Pupuk Buatan, Pupuk yang dibuat berasal dari bahan-bahan kimia melalui tahapan reaksi kimia. contoh: urea, ZA, KCl.
  • Kelarutan tinggi sehingga lebih cepat tersedia bagi tanaman.
  • Tergantung pada dosis pemberian pupuk
  • Ditujukan untuk memperbaiki menyediakan nutrisi dan sifat kimia tanah secara instan.
gambar: pupuk anorganik, Urea


Klasifikasi lainya yang digunakan :

II. Berdasaarkan Kandungan Unsur Hara
1. Pupuk Tunggal (single fertilizer), 
hanya mengandung 1 unsur hara, contoh Urea, KCl, TSP.
2. Pupuk Majemuk (compound fertilizer),
mengandung lebih dari 1 unsur hara, contoh: NPK, Gandasil.
 gambar: pupuk majemuk, Gandasil B

III. Berdasarkan Kadar Kandungan Hara
1. Berkadar hara tinggi {concentrat} (> 30%), TSP (45% P2O5), Urea ( 45% N)
- KCL (60% K2O)
2. Berkadar hara sedang (20% – 30%)
- Abu dapur è 10 – 30% K2O
3. Berkadar hara rendah (ordinar) (<20%)
- FMP è 19% K
IV. Berdasarkan reaksi kimia/ kemasaman
1. Pupuk masam , contoh: ZA & Urea
2. Pupuk Netral contoh: Kapur amonium sendawa CaCO3
3. Pupuk Basa contoh: NaNO3

V. Berdasarkan kelarutannya
1. Larut dalam air (+)
Pupuk : Urea 45% N (+), ZA 20% N (+)
Pupuk K : KCl 60% K2O (+), ZK 50% K2O (+)
Pupuk P : DS 36% P2O5 (+), TSP 45%P2O5 (+)
2. Larut dalam asam citrat (=)
FMP (Fused Magnesium Phospate) & Phospate alam (=)
3. Larut dalam asam keras (x)
HCl 25% (x)

VI. Berdasarkan Index Garam
Indeks ini menunjukkan kepekatan elektrolit setelah terjadi pelarutan pupuk, diukur dengan kenaikan tekanan osmotik. Semakin tinggi IG, pupuk akan cenderung merusak biji tanaman.
1. Pupuk dengan IG (indek garam) tinggi. Contoh: NPK, KCl
2. Pupuk dengan IG (indek garam) sedang. Contoh: Urea
3. Pupuk dengan IG (indek garam) rendah. Contoh: TSP

Lebih lanjut IG dapat dilihat pada tabel:

Rabu, 09 November 2011

Proyeksi Ketahanan Pangan Indonesia

Untuk membangun kemandirian pangan Indonesia adalah dengan meningkatkan produksi padi (tanaman pokok) untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah yaitu antara tahun 1990-2000 adalah 1,45% dan tahun 2001-2010 adalah 1,49%. Sementara produktivitas lahan(ton/ha) dan rasio(%) pertambahan produksi gabah kering giling (GKG) mengalami pasang surut, naik tidak seberapa, begitu juga sempat turun.


Tahun Luas (ha) Produktifitas (ton/ ha) Produksi (ton GKG) Rasio (%)
2005 11.839.060 4,57 54.151.097 -
2006 11.786.430 4,62 54.454.937 0,56
2007 12.147.637 4,70 57.157.435 4,96
2008 12.327.425 4,89 60.325.925 5,25
2009 12.883.576 4,99 64 398 890 6,76
2010 13.118.120 5,03 65.980.670 1,58

Yang jadi masalah adalah pertambahan penduduk jelas diikuti pertambahan kebutuhan beras. Berbeda dengan rasio produksi beras, kebutuhan konsumsi beras terus mengalami pasang (kenaikan) tidak pernah surut. Tingkat konsumsi beras di Indonesia adalah 139,15 kg/kap/tahun (termasuk pangan kebutuhan industri, dan pakan ternak). Tingkat konsumsi ini sangat tinggi untuk ukuran internsional. Sebagai pembanding adalah konsumsi di negara lain, seperti Jepang 45 kg/kap/tahun, Malaysia 80 kg/kap/tahun, Thailand 90 kg/kap/tahun, dan konsumsi rata-rata dunia saat ini adalah 56,9 kg/kap/tahun (Deptan dalam Simarmata, 2008).

Tahun Jml penduduk (jt jiwa) Kebutuhan Beras (jt ton) Kebutuhan GKG (jt ton) Produksi GKG ton
2000 206,26 28,70 45,55 51.898.852
2005 218,87 30,46 47,08 54.151.097
2010 237,56 33,08 52,50 66.411.469
2011 241,10 33,55 53,25 67.307.324
2015 255,92 35,61 56,52 72.847.991
2020 275,70 38,36 60,89 82.038.669
2025 297,01 41,33 65,60 90.577.320
2030 319,96 44,52 70,67 100.004.680

Jika kita lihat ditahun 2010 antara produksi dan kebutuhan GKG (gabah kering Giling) mengalami surplus 66.411.469 – 52,50 jt ton = kurang lebih 14 juta ton. 
Namun kenapa kita tidak dalam kategori ketahanan pangan? padahal beras kita ada surplus 14 juta ton?.

Jawabannya adalah sisi kemanusiaan. Disisi lain manusia cenderung menyimpan cadangan beras pada rumah tangga, juga bila terdapat acara sakral seperti pernikahan atau acara lainnya tentu saja akan membutuhkan beras dalam jumlah lebih banyak. Juga kegiatan industri yang terus meningkat  seperti pembuatan pakan ternak instan, tepung, cake, dll semakin menambah kekhawatiran akan kekurangan beras di dalam negri. Dan perlu digaris bawahi, sudah menjadi hukum rimba dalam dunia bisnis dan konsumen, apabila ada isu suatu barang akan berkurang dan tidak mencukupi, maka beramai ramai masyarakat dan kalangan industri membeli sebanyak-banyaknya barang tersebut. Walaupun pada kenyataannya barang tersebut dibeli dengan jumlah berapapun masih tetap tersedia. Maka dari itu, kurang bijak juga bila kita menghakimi Bulog (Badan urusan Logistik) yang mengimpor beras 1,5 juta ton dari vietnam pada awal september 2009 (menjelang Lebaran), Bulog punya alasan kuat untuk mengimpor mengantisipasi ada isu negatif menjelang lebaran.

Oleh karena itu bila ingin dirasa cukup ketahanan pangan, surplus sebagai persediaan haruslah setengah (1/2) kali dari kebutuhan beras nasional. Misal ditahun 2010 kebutuhan 52,5 juta ton, maka setengahnya adalah 26,75 juta ton GKG, jadi seharusnya tahun 2010 produksi beras adalah 78,75 jt ton GKG.  Tetapi yang terjadi adalah produksi 65,5 juta ton.

Dengan menggunakan data patokan tahun 2010 dan prakiraan kwartal I tahun 2011, yaitu:
Luas lahan: 13.118.120 ha
Produktifitas lahan : 5,03 ton/ha
Kebutuhan beras (GKG): 52,5 jt ton
Laju pertambahan penduduk: 1,49 %
Jumlah penduduk: 237,56 jt jiwa
Produksi GKG 2010: 66.411.469 ton
Produksi GKG 2011: 67.307.324
Maka Proyeksi ketahanan pangan Nasional untuk tahun tahun selanjutnya adalah:



Bila Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi adalah meningkatkan produktifitas lahan, artinya lahan tidak bertambah luas tapi produksinya meningkat atau perbaikan teknik budidaya dan kualitas lahan.

keterangan:
-- : Intensifikasi:, luas lahan tetap, tetapi:
- Produktivitas lahan bertambah,
- Kualitas lahan meningkat,
- Teknik budidaya lebih baik.
-- Angka ramalan/prakiraan dengan melihat data tahun sebelumnya yaitu 2010 dan 2011.
-- Angka proyeksi ketahanan pangan, target bila ingin mencapai ketahanan pangan.
Angka proyeksi ketahanan pangan diatas dengan catatan luas lahan tidak berkurang atau tetap. Intensifikasi menuntut perbaikan lahan dan tehnik budidaya yang lebih baik. Berbagai penelitian dan percobaan harus dilakukan. Yang lebih penting adalah penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku pertanian di lapang. Apakah bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan Intensifikasi pertanian?.
Tentu saja Bisa !.


Gambar: Teknik Budidaya IPAT-BO (Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik), salah satu strategi intensifikasi pertanian. Potensi teknik budidaya ini bisa mencapai 8-10 ton/ha.


Bila Ekstensifikasi Pertanian
Adalah perluasan lahan pertanian untuk meningkatkan produksi beras. Lebih dititik beratkan pada pembukaan atau konversi ke lahan pertanian.


keterangan:
-- Ekstensifikasi: produktifitas lahan tetap, tetapi luas lahan bertambah
-- Angka ramalan/prakiraan dengan melihat data tahun sebelumnya yaitu 2010 dan 2011.
-- Angka proyeksi ketahanan pangan, target bila ingin mencapai ketahanan pangan.

Angka proyeksi ketahanan pangan diatas dengan catatan produktifitas lahan tidak berkurang yaitu 5,03 ton/ha. Apabila produktifitas lahan meningkat, itu lebih baik. Ekstensifikasi Pertanian dilakukan tentu saja dengan mempertimbangkan unsur lingkungan jangka panjang serta konservasinya. Misalkan bila membuka hutan menjadi lahan pertanian, sebagai efeknya adalah erosi, banjir, dll. Apakah bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan Ekstensifikasi pertanian?.
Weeitss,, tunggu!, harus banyak yang diperhitungkan!


Gambar: Ingin membuka lahan pertanian?, harus memperhitungkan dan mangantisipasi erosi, longsor, dan kelebihan air (banjir)

Kesimpulan
Bila ingin menjadikan ketahanan pangan Nasional pada tahun 2011, maka ada 2 alternatif yaitu meningkatkan produktivitas lahan menjadi 6,09 ton/ha, atau membuka lahan kurang lebih 2,5 juta Ha menjadi 15.879.721.


Rujukan:
Badan Pusat Statistik. 2011. Tabel Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi tahun 2006-2010 (On line). http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?adodb_next_page=2&eng=0&pgn=1&prov=99&thn1=2006&thn2=20010&luas=1&produktivitas=1&produksi=1. Diakses tanggal 9 januari 2011.

Badan Pusat Statistik. 2011. Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010 (On line). http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1. Diakses tanggal 9 januari 2011.

Simarmata, T. 2007. Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) Melipatgandakan Produksi Padi, Makalah pada Seminar dan Lokakarya Peningakatan Produksi Padi, Tanggal 17 Juli 2007 di SPLPP Fak. Pertanian Unpad dan Hari Krida Pertanian Kabupaten Bandung, Tanggal 2 Agustus 2007 di BPP Solokan Jeruk, Bandung, serta Safari IPAT-BO di Jatim, Jateng dan Jabar tanggal 4 – 11 Agustus 2007

Simarmata, T., Yuyun Yuwariah. 2007. Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) Untuk Melipatgandakan Produksi Padi Dan Mempercepat Kedaulatan Pangan. Seminar dan Lokakarya Peningkatan Produksi Padi Tanggal 17 Juli 2007 Di SPLPP Fak. Pertanian UNPAD dan Hari Krida Pertanian Kabupaten Bandung, Tanggal 2 Agustus 2007 di BPP Solokan Jeruk, Bandung.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes